Promo Permata Mutiara Maja Hunian Bersubsidi Pemerintah

Usaha pemerintahan yang sudah meningkatkan batas nilai jual rumah bersubsidi pada Juni 2019 lalu membuat pengembang mempunyai ruangan gerak yang lebih bagus untuk tingkatkan kualitas rumah bantuan.

Satu diantaranya dipertunjukkan oleh PT Bukitnusa Cantikperkasa (BNIP), pengembang rumah bersubsidi di Permata Mutiara Maja.

Sesudah sukses lakukan penyeluncuran pertama (grand rilis) Rumah Simpel Sehat (RSH) type Lotus di klaster Orion pada 20 Juli 2019 lalu, BNIP kembali meningkatkan rumah type Lotus dengan Luas Bangunan (LB) 27 mtr. persegi dan Luas Tanah (LT) 60 mtr. persegi.

Cornelius Widjaja, Direktur PT BNIP, menjelaskan sebagai daya magnetnya, tiap pembelian unit KPR komersil pada harga mulai Rp170 juta sampai Rp305 juta-an memiliki hak memperoleh hadiah sepeda motor.

“Disamping itu, tiap pembelian unit rumah KPR bersubsidi dengan program BP2BT atau Kontribusi Pendanaan Perumahan Berbasiskan Tabungan dengan harga cuman Rp140 juta tentu memperoleh kontribusi bantuan plafon credit sampai Rp40 juta, kewajiban DP cuman 1 %, dan sertifikat rumah hak punya. Tetapi, persyaratan dan ketetapannya cuman berlaku untuk promosi ini saja,” tutur Cornelius, Senin (7/10/2019).

Ia menerangkan, promo itu memang dilaksanakan dalam rencana rayakan Hari Ulangi Tahun (HUT) keempat BNIP pada 10 Oktober 2019 minggu ini. Bersamaan dengan terjualnya semua unit rumah di cluster Orion, BNIP merencanakan buka cluster terkini, yaitu Topaz, selebar 6,8 hektar. Keseluruhan unit rumah didalamnya capai 642 unit.

“Karena ketertarikan pembelinya tinggi, jadi kami bangun kembali. Perbedaannya, jika dahulu BNIP jual type Lotus dibandrol dengan program Sarana Likuiditas Pendanaan Perumahan (FLPP), ini kali kami dorong customer untuk beli dengan program BP2BT,” terang Cornelius.

Untuk beli rumah type Lotus dengan harga cuman Rp140 juta, lanjut Cornelius, BNIP lakukan kerja sama dengan 5 bank yang dapat diputuskan warga. Customer atau warga dapat memakai sarana Credit Kepemilikan Rumah (KPR), diantaranya Bank BTN, BNI, BRI Syariah, Berdikari, dan Bank Artha Graha.

“Saya sih percaya warga telah dengar info jika paket FLPP itu terbatas, baik tahun ini atau tahun depannya. Karena itu, kami sarankan beli rumah bantuan dengan program baru, yakni BP2BT,” kata Cornelius.

Tetapi, menurutnya, warga yang melewati persyaratan maksimal untuk mendapat kontribusi bantuan dari pemerintahan, bisa manfaatkan momen promo ulang tahun BNIP dengan sarana pendanaan KPR komersil.

Direktur PT BNIP, Daniel Chandra, menambah jika keunggulan di kelas rumah simpel yang dikembangkannya di teritori Maja ini terbagi dalam kerangka atap baja ringan, plafon GRC, genteng beton, kusen dan jendela alumunium, dan lain-lainnya. Jalan lingkungan dengan ROW 6 juga memakai paving blok, terhitung mekanisme cluster dengan keamanan 24 jam.

” kami persiapkan pengendalian melalui estate manajemen sistem. Kami persiapkan ruangan terbuka hijau yang luasnya 14 % dari keseluruhan luas tempat yang bakal jadi tempat penghijauan berbentuk taman dan lain-lain di sini,” kata Daniel.

Adapun Permata Mutiara Maja sendiri ada dalam teritori Maja yang berkembang, terutamanya karena Maja sebagai salah satunya sisi dari program pemerintahan yakni MP3EI (Masterplan Pemercepatan dan Peluasan Pembangunan Perekonomian Indonesia).

Teritori Maja bisa menjadi sebuah Kota Baru Masyarakat selebar 10.703 hektar seperti sudah diputuskan lewat Perpres No 2 Tahun 2015, Gagasan Pembangunan Periode Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Peningkatan Kota Baru Khalayak Maja dengan ide Transit Oriented Development (TOD) tempatkan Stasiun Maja sebagai pusat transportasi khusus. Teritori Kota Baru Khalayak Maja ialah sisi dari 3 Kabupaten, yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Lebak dengan keseluruhan jumlah warga capai 1,lima juta jiwa.

“Perumahan ini kan diperkembangkan semenjak akhir 2015. Dari keseluruhan luas tempat 200 hektar, sekarang ini telah terjaga 50 hektar dengan rumah yang telah terjual sekitar 2.500 unit dan terjaga sekitar 1.500 unit dan 35 % telah ditempati,” lebih Daniel.

Ia memproyeksikan peningkatan perumahan Permata Mutiara Maja akan usai dalam kurun waktu 4 sampai lima tahun di depan. Gagasannya, rumah bersubsidi di Permata Mutiara Maja akan dibuat sekitar 5.000 unit.

“Mayoritas customer kami pemakai KRL dan Warga Berpendapatan Rendah (MBR) dari wilayah penyangga Jakarta diantaranya seperti Tangerang, Serpong, dan Bintaro. Umumnya mereka bekerja sebagai pegawai yang kantornya ada dalam radius 5 km dari tiap stasiun KRL,” tutup Daniel.

Tahun ini Permata Mutiara Maja menarget bisa raih pemasaran sekitar 1.000 unit rumah bantuan dan 450 unit komersial. Cornelius menjelaskan, sampai semester pertama sasaran pemasaran 2019 telah capai 50 %.