Tidur menjadi salah satu masalah yang harus dihadapi ibu hamil. Semakin besar perut, semakin sulit juga Anda menemukan posisi tidur yang pas dan nyaman. Bahkan Anda membutuhkan konsultasi dokter kandungan agar mendapatkan posisi tidur yang aman tak hanya untuk Anda tapi juga untuk janin. Lalu sebenarnya posisi tidur apa yang tepat untuk ibu hamil? Mari kita bahas satu per satu.
Posisi Tidur Terlentang
Memasuki trimester ketiga kehamilan, Anda akan dihadapkan pada sejumlah masalah. Seperti mudah lelah, letih, bengkak di bagian lengan dan kaki, hingga sulitnya mendapatkan tidur yang berkualitas. Jika saat ini Anda masih memilih tidur terlentang di masa kehamilan, sebaiknya ubah kebiasaan tersebut.
Tidur terlentang sangat tidak disarankan bagi ibu hamil karena dapat membahayakan janin dalam kandungan. Tidur terlentang berisiko menyebabkan keguguran atau stillbirth pada ibu hamil.
Berdasarkan penelitian dari British Journal of Obstetrics and Gynecology mengatakan posisi tidur terlentang dapat meningkatkan risiko stillbirth pada ibu hamil, terutama pada minggu ke-20 kehamilan.
Bahaya lainnya adalah tidur terlentang saat hamil membuat tulang belakang, otot punggung, usus, dan pembuluh darah utama tertekan oleh rahim. Ibu hamil berisiko mengalami sakit punggung, ambeien, dan penurunan peredaran darah ke janin serta mengalami sleep apnea atau gangguan henti napas.
Posisi Tidur Tengkurap
Tidur tengkurap tentu sangat tidak dianjurkan untuk ibu hamil. Di usia kehamilan yang masih muda, Anda masih dapat tidur dengan posisi ini. Namun ketika usia kehamilan semakin tua dan perut semakin membesar, ibu hamil tidak mungkin lagi tidur dalam posisi tengkurap. Tidur tengkurap membuat tubuh memberikan tekanan kuat pada janin sehingga membahayakan kondisi janin dalam kandungan.
Posisi Tidur Miring Kanan
Perlu Anda ketahui, posisi tidur miring ke kanan akan membuat seluruh berat badan ibu dan janin berpindah ke tubuh bagian kanan. Hal ini dapat memberi tekanan yang besar pada organ hati ibu hamil. Posisi tidur miring ke kanan berbahaya bagi ibu hamil karena dapat menurunkan asupan nutrisi untuk janin.
Hampir sama dengan posisi tidur terlentang, tidur miring ke kanan juga sangat tidak disarankan oleh para ahli karena berisiko menyebabkan keguguran atau bayi meninggal setelah lahir. Posisi tidur ini membuat aliran darah ke janin terhambat.
Posisi Tidur yang dianjurkan untuk Ibu Hamil
Berbeda dengan posisi tidur miring ke kanan, tidur miring ke kiri justru sangat disarankan oleh para ahli. Posisi tidur ini disebut mampu mencegah stillbirth pada ibu hamil. Perlu Anda ketahui, stillbirth merupakan kondisi janin meninggal di dalam kandungan setelah minggu ke 20 masa kehamilan.
Posisi tidur miring ke kiri bagi ibu hamil bermanfaat meningkatkan aliran darah dan nutrisi ke plasenta serta janin. Tidur miring ke kiri membantu mengurangi pembengkakan di tangan dan kaki. Hal ini karena posisi tidur miring kiri membantu organ ginjal bekerja lebih efisien, sehingga mampu menghilangkan cairan dan zat sisa dari dalam tubuh. Manfaat lainnya bagi ibu hamil adalah mengatasi keluhan mendengkur selama kehamilan.
Sebaiknya biasakan untuk tidur dengan posisi miring ke kiri sejak awal kehamilan. Tidur miring ke kiri bagi ibu hamil muda bermanfaat mengatasi sesak napas dan nyeri punggung. Anda bisa menggunakan bantal tambahan atau bantal khusus ibu hamil agar tidur tetap nyaman. Namun jika Anda masih memiliki masalah dan kesulitan untuk tidur nyaman, segera konsultasi dokter kandungan atau bidan terdekat.