Pantai Losari, Nikmati Senja Terbaik di Pesisir Makassar

Pantai Losari Sebagai pintu gerbang ke teritori Timur Indonesia, Makassar bukan hanya jadi ibukota Propinsi Sulawesi Selatan saja. Kota metropolitan ini rupanya dianugerahkan dengan luapan kekuatan pariwisata menarik. Karena itu, cukup banyak pelancong menyengaja bertandang untuk nikmati berlibur di Kota Anging Mammiri.

Antara beberapa tempat rekreasi di Makassar, ada tujuan terkenal yang demikian sayang jika sampai dilewati. Ialah Pantai Losari sebagai oase di tengah-tengah membubungnya rimba beton perkotaan. Peristiwa terbaik untuk berkunjung Pantai Losari yakni di sore hari dengan pemandangan matahari senja. Berada di Jalan Penghibur, pantai ini betul-betul dapat melipur situasi hati pelancong.

Situasi romantis dan cantik langsung berasa saat kamu ada di sini. Habiskan waktu petang pada bagian barat kota Makassar jadi makin membahagiakan. Tidak cuman pemandangan senja, hal khusus lain juga jadi pendamping jalanan di sini.

Walau tidak seperti pantai yang lain, Losari memanglah tidak mempunyai bentangan pasir putih yang lembut. Tidak juga berenang di laut biru bersama biota cantiknya. Tetapi, kamu bisa bertemu dengan sentuhan kekinian berbentuk ruangan terbuka khalayak.

Ngomong-ngomong masalah Losari, masih tidak ada keterangan yang memberikan keyakinan berkaitan pemberian nama teritori ini. Anggapan yang mengatakan jika nama Losari datang dari bahasa Belanda, Makassar, atau Latin masih berguling sampai sekarang ini. Tetapi yang terhitung terkuat ialah sumber bahasa Latin yang dari Rosario. Adat pemakaian kalung salib untuk pengikut Katolik Roma itu dihubungkan dengan beberapa orang Belanda yang umumnya beragama Katolik. Letak Pantai Losari di saat itu juga bertemu tepat dengan sisa gereja Katolik pertama di Makassar. Tetapi sampai saat ini, kebenaran ini masih jadi teka-teki, sich.

1. Anjungan Pantai Losari

Pembatas di antara lautan dan dataran di teritori ini bukan pasir dan ombak yang sama-sama berkejaran, tetapi anjungan dengan nuansa kekinian. Ruang umum itu juga diberi sentuhan tradisionil bernama yang menyimbolkan empat etnis di Sulawesi Selatan, yakni Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar. Tidak cuman tulisan besar dari ke-4 anjungan itu, kamu juga dapat melihat bermacam pahatan pematung dengan ciri khas asal anjungan semasing. Di Anjungan Toraja, misalkan, ada patung penari tradisionil dengan baju unik dan kerbau sebagai watak untuk etnis ini. Tulisan Pantai Losari yang terpajang riil juga menjadi spot instagramable sebagai bukti kamu bertandang di tujuan terkenal ini, ya.

baca : 25 Liburan Lebaran di Jawa Barat Teranyar serta Spektakuler

2. Monumen Patung Pahlawa

Tidak jauh dari pusat Anjungan Pantai Losari, kamu berubah ke monumen patung-patung pahlawan yang dari Sulawesi Selatan. Patung itu diperlengkapi bernama dan tahun kelahirannya. Dimulai dari patung Sultan Hasanuddin, Arung Palakka, sampai Sultan Alauddin diperlihatkan. Berpose dengan background patung pahlawan menjadi wujud animo atas perjuangan merampas kemerdekaan . Maka selainnya belajar riwayat, kamu masih tetap dapat exist dengan kelihatan menawan, dech!

3. Beribadah di Masjid Terapung

Salah satunya masjid terunik dan paling indah di Indonesia berada di teritori Pantai Losari. Kekhasan Masjid Amirul Mukminin ini karena sebagai masjid terapung dengan design bagus. Jika sudah waktu shalat, dapat sekalian menjalankan beribadah di sini, ya.

4. Memancing Ikan

Untuk kamu yang hoby memancing ikan, Pantai Losari menjadi alternative opsi di Kota Daeng. Kamu dapat jadikan tanggul pemecah ombak sebagai lokasi pemancingan. Tempat ini lumayan disukai oleh warga di tempat, sehingga kamu dapat sekalian bercakap-cakap untuk membunuh rasa jemu sepanjang menanti kail pancingan bergerak. Ikan dan hasil laut di sini cukup banyak, lho.

baca : 10 Saran Tamasya di Surabaya, Sesuai buat Berlibur Keluarga 2021

5. Main Sarana Air

Walau kesan-kesan pantai tak lagi berisi bentangan pasir, pelancong tetap dapat bermain air. Tidak dengan berenang, tetapi pengurus pantai sediakan beragam opsi sarana kegiatan air. Salah satunya ialah perahu bebek . Maka, situasi berlibur tetap berasa, kan?

6. Olahraga Futsal

Jalan sore-sore sekalian buang keringat? Tenang saja, Pantai Losari mempunyai tempat futsal yang anti mainstream. Berlainan dengan tempat lapangan indoor, futsal di teritori ini berada di pinggir pantai. Karena berbentuk semi terapung, rintangan permainan lebih hebat dengan keadaan yang sering terombang-ombang. Bermain futsal pada sore hari dengan pemandangan sunset juga jadikan peristiwa lebih terkesan kembali.

baca juga : Tour pulau kelapa jakarta

7. Kulineran Pisang Epe dan Makanan Ciri khas Makassar

Belum komplet rasanya jika tidak mencoba kulineran ciri khas Makassar. Tetapi tak perlu cemas, teritori rekreasi ini sudah lama populer sebagai pusat kulineran tradisionil. Beragam kios penjual Pisang Epe bisa secara mudah diketemukan di anjungan. Pisang yang dihidangkan dengan dikeprek, dibakar, lalu disiram air gula merah ini benar-benar memikat. Apa lagi, beberapa tenant mengoles dengan hidangan rasa modern, seperti keju dan cokelat.

Tidak cuman kudapan pisang, kamu bisa juga isi perut di beberapa opsi rumah makan seafood. Menu hidangan sajian laut benar-benar fresh dan sedap sekalian melihat panorama pantai. Harga juga cukup dapat dijangkau dimulai dari Rp. 7.500 sampai Rp. 25.000 per jatah lobster, ikan pari, dan cumi-cumi. Sajian ciri khas Makassar lain berbentuk sup konro, coto makassar, dan mi titi jadi favorite pelancong yang bertandang ke Makassar. Desau angin semilir dari laut juga temani enaknya hidangan kulineran sedap.