Tana Toraja Surga liburan budaya di Sulawesi Selatan terpusat di lokasi Toraja. Tempat ini termasuk dua kabupaten sekalian, ialah Tana Toraja serta Toraja Utara. Nama Toraja pun adalah istilah buat suku yang tempati wilayah itu sudah lama. Pemberian nama Toraja asal dari Suku Bugis di Kabupaten Sidenreng Rappang yang mengatakan masyarakat wilayah itu selaku “To Riaja” atau orang yang tempati wilayah pegunungan. Histori lain pun menuturkan bila nama Toraja asal dari kata Toraya atau orang besar/mulia.
Diperbandingkan suku lain di Indonesia, suku Toraja punya bervariasi kekhasan khusus. Maka dari itu tidak aneh bila banyak turis berniat bertandang ke Tana Toraja buat saksikan langsung eksotisme budayanya. Berikut, klub daftartour.co.id meringkas sejumlah hal yang wajib kamu pahami terkait suku Toraja.
1. Rambu Solo
Perayaan kematian di Toraja punya tempat istimewa di hati orang-orangnya. Upacara kebiasaan buat acara penguburan dikatakan dengan Rambu Solo. Ritus ini butuh waktu yang lama dengan cost yang tinggi. Banyak keluarga serta masyarakat di tempat bakal kumpul buat rayakan kematian selaku wujud cinta kasih serta impian buat damai di alam lain.
Sebelumnya rambu solo diselenggarakan, mayat kebanyakan masih dikira seperti masih hidup. Maka keluarga masih menyiapkan bermacam macam makanan, rokok, sirih, serta sesajian lain. Dipercayai juga bila tragedi akan tiba pada keluarga yang tak mengadakan ritus rambu solo.
2. Silaga Tedong
Kejadian ini jadi satu diantara serangkaian dari acara upacara kebiasaan Rambu Solo. Silaga tedong adalah beradu kerbau yang memiliki tujuan buat memberinya penghiburan buat keluarga yang lagi bersedih. Diluar itu, ritus ini jadi tempat pementasan buat pelayat yang ikut ada. Tak main-main, pelayat yang hadir di ritus Rambu Solo dapat sampai beberapa ratus.
Ada sejumlah keputusan dalam acara silaga tedong. Salah satunya yaitu memanfaatkan kerbau macam spesifik di harga yang setinggi langit buat diadu . Sehingga bukan sebarang kerbau, ya. Biar tambah dahsyat, silaga tedong diselenggarakan di dalam lapangan atau sawah berlumpur.
baca : Pantai Losari, Nikmati Senja Terbaik di Pesisir Makassar
3. Festival Ma’nene
Satu diantara sisi sangat antik dalam ritus penguburan suku Toraja yaitu festival ma’nene. Kebiasaan yang udah ditinggalkan temurun ini dikerjakan dengan ganti kemeja serta merias jasad keluarga seakan-akan masih hidup. Waktu pembersihan mayat, mayat dikeluarkan dari dalam peti. Waktu berbarengan, keluarga serta pelayat bakal membuat lingkaran sembari menari serta menyanyi. Tarian ini sekaligus jadi kejadian pengobat lara buat keluarga yang bersedih.
Pada lokasi masih membela ritus ini yaitu penduduk di Kampung Baruppu Toraja Utara. Tentang hal pengerjaannya kebanyakan diselenggarakan seusai panen besar dalam bulan Agustus tiap-tiap 3 tahun sekali.
4. Lima Pusara Antik
Upacara Rambu Solo bakal selesai di penguburan mayat. Tidak sama dengan pusara yang lain, suku Toraja punya lima pusara yang juga unik. Salah satunya yaitu pusara di gua, pusara menggantung, pusara batu lubang, pusara di tangkai pohon, serta pusara pattane. Sejumlah situs terhebat buat disinggahi yaitu Kete Kesu, Lemo, serta Londa. Situs pusara itu adalah yang terkenal serta memiliki peti mayat di dan dinding gua.
5. Kambira, Pusara Bayi di Pohon
Pohon tarra, sama dengan aren, dipercayai punya kesamaan dengan kandung ibu buat masyarakat Tana Toraja. Hal semacam itu sebab getah pohon dikira bertindak selaku substitusi air susu ibu. Oleh karena itu, penduduk Toraja memakamkan mayat bayi masih berumur di bawah 6 bulan di tangkai pohon ini. Suku Toraja yakin bila bayi mesti dibalikkan ke aslinya, ialah di pohon dengan getah bak air susu ini.
baca : 25 Liburan Lebaran di Jawa Barat Teranyar serta Spektakuler
6. Rumah Kebiasaan Suku Toraja
Kekhasan unik buat suku Toraja dapat juga disaksikan dari rumah adatnya, ialah Tongkonan. Seni arsitektur tradisionil ini asal dari pendahulu Toraja yang merapat dengan perahu. Sebab itu pulalah, atap tongkonan bersifat meliuk seperti perahu. Gak cuma untuk hunian, tongkonan pun jadi pusaka peninggalan serta pusat kehidupan sosial buat suku Toraja. Acara perundingan atau diketahui dengan Tongkon ke bahasa Toraja pun jadi asal-muasal dibalik nama rumah kebiasaan ini. Bermacam masalah penting pada lingkungan keluarga ataupun penduduk dikupas dengan duduk kumpul bersama di tongkonan.
7. Kopi Toraja
Kopi olahan tangan petani di pegunungan Toraja tidak sekedar termasyhur di nusantara. Sampai, seantero dunia udah mengaku cita-rasa kopi toraja. Kamu dapat bertandang ke Lolai, negeri di atas awan buat nikmati hangatnya kopi dengan panorama memukau. Barisan bukit-bukit hijau, sawah yang menguning, dengan awan putih jadi gabungan yang paling elok waktu mencucup cangkir kopi.
Ciri-khas kopi Toraja berada di rasa renyah yang menempel tanpa ada tambahan gula maupun pemanis. Ditanggung bakal kecanduan dengan kopi macam arabica ini. Karena amat tenarnya, kopi ini udah ditawarkan juga sampai ke Jepang serta Amerika Serikat. Senang, kan?
baca juga : paket pulau macan 2 hari 1 Malam
8. Pahatan Suku Toraja
Bila pengin bawa oleh-olehan, ukir-pahatan serta pahatan suku Toraja adalah barang mesti yang tidak boleh tertinggal. Kekhasan pahatannya berada dari beberapa puluh macam konsep dengan corak serta skema yang memikat. Patung manusia atau tiba-tiba, rumah kebiasaan, kerbau belang, serta bervariasi obyek yang lain kerapkali ditempatkan di toko kenangan Tana Toraja. Jangan pernah kelupaan, ya!
Berkeinginan untuk bertandang ke Toraja? Kamu dapat mulai perjalanan dengan membeli ticket pesawat murah ke Makassar. Temukan Paket Liburan Murah hanya cukup sekali Click di daftartour.co.id