Cukup banyak orang yang memutuskan untuk jadi pebisnis karena ingin capai kebebasan keuangan dan waktu. Mereka biasanya jadikan kesuksesan pengusaha-pengusaha sukses sebagai parameter dan arah utama—tanpa melihat jalan panjang yang perlu dilakukan saat sebelum sampai ke situ. Akhirnya, demikian usaha yang mereka mulai mulai dapat jalan secara lancar, mereka segera tinggalkan usaha mereka, nikmati kebebasan saat yang sebetulnya semu.
Kebebasan: Pisau Bermata Dua untuk Pebisnis
Yang kerap lepas dari kesadaran kita ialah realita jika jadi pebisnis malah memiliki arti kita harus bekerja 24 jam satu hari dan 7 hari satu minggu. Mengapa begitu? Dinamika dunia usaha penuh dengan kompetisi. Perubahan tehnologi dan trend global cepat sekali mengganti peta dunia usaha. Meleng sesaat saja, usaha kita dapat tergilas jaman dan jadi kedaluwarsa dalam saat yang benar-benar singkat.
Aduh. Kok menakutkan, ya?
Kesannya memang menakutkan, walau kenyataannya tidak begitu. Kemerdekaan seorang pebisnis bukan memiliki arti mempunyai kebebasan waktu tidak untuk lakukan apa-apa; kemerdekaan seorang pebisnis ialah mempunyai kekuatan untuk manfaatkan waktu senggang supaya lakukan beberapa hal yang lain, terhitung meningkatkan usaha, memasuki sektor bisnis lain, atau sekedar berlibur ke Bali.
Bagaimana triknya? Susahkah? Pasti tidak. Baca panduan di bawah ini.
Ganti Langkah Berpikir
Yang pertama kalinya harus kita kerjakan ialah mengganti langkah berpikir kita. Setiap kita keluarkan uang untuk usaha kita, misalkan untuk perbaikan, kita dapat menganggap sebagai investasi karena satu saat ongkos perbaikan itu dapat datang dari keuntungan. Yang tidak dapat kembali hanya waktu. Saat yang kita habiskan untuk kerjakan satu tugas, tidak bisa kembali.
Dengan mengganti langkah pandang dan langkah berpikir kita sebagai pebisnis, kita akan mempunyai langkah pandang dan langkah berpikir baru: waktu lebih bernilai dibanding uang.
Investasi untuk Efektivitas Waktu
Sesudah mengganti langkah berpikir kita, mulai perhatikan tiap faktor dalam usaha kita. Apa yang dapat kita efisienkan? Bagaimanakah cara membuat jadi lebih efektif? Investasi apa yang perlu kita kerjakan dan berapakah besarnya?
Investasi pada Sumber Daya Manusia
Dalam jalankan bisnis, rasa yakin ke staff sangat penting. Kita akan gelisah dan resah jika kita masih tidak dapat memercayai karyawan kita. Belum juga kesetiaan mereka pada kita dan usaha kita. Ribet, kan, jika mendadak beberapa karyawan ajukan pemunduran diri karena mendapatkan tugas yang lebih bagus pada tempat lain?
Jangan sampai malu dan sangsi untuk melakukan investasi pada sumber daya manusia dalam usaha kita. Lihat kesejahteraan mereka dengan pastikan jika mereka bukan hanya terima upah atau gaji sesuai standard tugas mereka, tapi juga sarana-fasilitas yang dapat membuat mereka malas beralih ke lain hati. Jika memungkinkannya, berikan mereka upah di atas standard, terhitung bonus tahunan, hingga peluang ada penawaran tugas yang lain lebih bagus sangat kecil.
Karyawan yang sejahtera akan setia pada perusahaan, dan akan turut berasa mempunyai usaha itu.
Investasi pada tehnologi
Perubahan tehnologi yang cepat dapat digunakan dalam usaha kita lakukan efektivitas di beberapa faktor dalam usaha kita. Sekarang ini, telah banyak piranti tehnologi dan program yang mempermudah tugas, dimulai dari mesin kasir terkini, sampai program stock barang. Ya, kita harus mengambil kantong cukup dalam untuk memperolehnya, tapi kembali lagi lihatlah dari segi waktu. Jika mengatur stock awalnya butuh waktu 1/2 hari, dan dengan program stock barang dapat dituntaskan dengan tekan beberapa tombol, waktu 1/2 hari yang dihemat itu dapat dipakai untuk lakukan banyak tugas yang lain.
Tidak boleh Buang-Buang Waktu Senggang
Investasi yang kita kerjakan dalam efektivitas waktu pasti sejumlah lumayan besar. Karena itu, waktu senggang yang terbentuk sebagai akibatnya karena efektivitas itu seyogianya tidak kita membuang-buang demikian saja. Pakai waktu senggang itu untuk menyaksikan apalagi yang dapat kita kerjakan untuk meningkatkan usaha kita. Pakai untuk membangun jalinan individual dengan staff dan karyawan. Pakai untuk lakukan penilaian lapangan, menyaksikan dan pelajari taktik usaha dan marketing pesaing kita. Pakai untuk menelusuri kota, cari lokasi baru untuk cabang usaha kita. Pakai untuk mempelajari kesempatan meluaskan capaian usaha ke sektor bisnis lain.
Kebebasan waktu seorang pebisnis yang biasanya dilihat sebagai bebas merdeka dari kewajiban bekerja ialah langkah pandang yang salah. Kemerdekaan pebisnis ialah mempunyai waktu senggang yang dapat digunakan untuk meningkatkan upayanya, dengan memotong beban tugas yang dapat didelegasikan, dan mengefisiensikan waktu pembuatan tugas apa saja dengan kontribusi tehnologi.
Baca Juga: ide bisnis untuk kaum milenial
informasi selengkapnya kunjungi : blog belajar bisnis online